Rabu, 26 Mei 2021

KD 3.7 Memahami konsep kerja protokoler Server softswitch.

 


Memahami konsep kerja protokoler Server softswitch.

 

A.       Server Softswitch

1.        Definisi softswitch

Softswitch (software switch) merupakan konsep komunikasi masa depan yang dikembangkan dari pendekatan PSTN (Public Switched Telephone Network), VolP, dan jaringan data. Sistem komunikasi ini dirancang untuk dapat memberikan layanan voice, data, dan multimedia. Selain itu juga digunakan untuk melakukan penetrasi terhadap PSTN dalam bermigrasi ke jaringan data

Softswitch juga dapat diartikan sebagai entitas berbasis software yang menjadikan fungsi kontrol panggilan pada jaringan IP atau suatu alat yang mampu menghubungkan antara jaringan sirkuit dengan jaringan paket, termasuk di dalamnya adalah jaringan telepon tetap (PSTN), internet berbasis IP, kabel TV, dan jaringan seluler yang telah ada selama ini Softswitch diperkenalkan dan dikembangkan oleh ISC (international Softswitch Consortium) yang sekarang telah berubah nama menjadi IPCC (International Packet Communications Consortium) dan terakhir berubah nama lagi menjadi MSF (Multiservice Switching Forum).

Softswitch diimplementasikan alam bentuk software yang dijalankan pada komputer yang tidak memerlukan spesifikasi hardware tertentu untuk aplikasi telekomunikasi. Besar kecilnya komputer akan bergantung pada besar kecilnya jumlah pelanggan yang akan ditangani. Untuk menjaga keandalannya, komputer harus mempunyai kemampuan fault tolerance dan memiliki sistem redundant (berfungsi normal) penuh yang dapat diwujudkan dengan konfigurasi multiprosesor atau bahkan multikomputer untuk mencapai kemampuan pemrosesan yang tinggi.

2.        Fungsi softswitch

Berikut beberapa fungsi softswitch

a.       Fungsi switching

Teknik switching (teknik penyambungan) merupakan salah satu komponen terpenting dalam jaringan telekomunikasi. Dengan switching, komunikasi point-to-point dapat dilakukan tanpa harus menghubungkan langsung kedua node tersebut. Seperti layaknya fungsi switching, softswitch juga berkemampuan untuk menyambungkan dan memutuskan hubungan sementara. Softswitch mampu menghubungkan jaringan PSTN dengan jaringan IP dan juga melakukan pengaturan lalu lintas yang berupa suara, data, dan video.

b.       Fungsi interface

Softswitch mempunyai interface yang disebut Application Programming Interface (API) yang membuatnya mampu untuk menambahkan atau mengembangkan server-server yang digunakan untuk menambahkan layanan baru.

c.       Fungsi kontrol

Fungsi kontrol pada teknologi softswitch dilakukan oleh Media Gateway Controller (MGC) yaitu mengarahkan voice over packet building blocks, memvalidasi akun pengguna, menyediakan akses layanan, menutekan pesan pensinyalan ke jaringan PSTN, dan mengatur ketersediaan jaringan Fungsi kontrol bekerja berdasarkan instruksi pensinyalan yang datang dari luar atau dan data yang disimpan oleh sentral telepon itu sendiri Softswitch juga mempunyai fungsi translasi seperti layaknya VolP gateway, seperti mentranslasikan IP address ke nomor telepon dan menangani rute panggilan yang berupa suara, data, dan video. Kecerdasan yang ada pada softswitch memberikan kemampuan fungsional sebagai kontrol media gateway, rute kontrol panggilan, dan eksekusi layanan melalui jaringan PSTN, SS7, janngan IP, dan ATM

d.       Fungsi pensinyalan (signalling)

Signalling yang dilakukan antar-MGC menggunakan protokol MGCP. Megaco, H.323, dan SIP untuk menjamin unjuk kerja sistem yang optimal. Signalling antara jaringan PSTN yang menggunakan SS7 dengan jaringan IP dilakukan oleh Signaling Gateway (SG). Softswitch juga mampu melakukan translasi protokol sehingga dapat menjamin hubungan antara sistem signalling yang berbeda-beda seperti SS7, MGCP, IP, SIP, H.323, dan lainnya. Softswitch melakukan translasi untuk komunikasi point-to-point antara jaringan PSTN dan jaringan IP

3.        Komponen softswitch

Softswitch terdiri atas komponen-komponen berikut.

a.       MGC (Media Gateway Controller)

Gateway controler merupakan salah satu unit fungsi utama pada softswitch Gateway controller menangani call processing menggunakan media gateway dan signalling gateway Dalam menangani call processing, signaling gateway berperan untuk membangun dan membubarkan koneksi. Gateway controller sering disebut call agent (karena memiliki fungsi pesan pengontrol panggilan), dan juga disebut media gateway controller (karena memiliki fungsi pengontrol media gateway) Terkadang call agent disebut juga sebagai softswitch (karena dikombinasikan dengan media gateway dan signalling gateway sehingga mempresentasikan konfigurasi minimum softswitch). Komponen ini menghubungkan antarkomponen dalam jaringan softswitch dan juga menghubungkan ke ke jaringan luar yang berbeda protokol, seperti ke jaringan PSTN, SS7, dan jaringan IP

b.       MG (Media Gateway)

Media gateway berfungsi sebagai elemen transport untuk menutekan trafik dalam jaringan softswitch dan juga mengirim atau menerima trafik dari jaringan lain yang berbeda, seperti PSTN, PLMN, VoIP H.323, dan jaringan akses pelanggan. Media gateway terbagi menjadi trunk gateway dan access gateway

1)      Trunk gateway adalah media gateway yang menjalankan fungsi media bagi softswitch class 4, yaitu merutekan trafik dari jaringan PSTN/PLMN (jaringan mobile). Trunk gateway akan melakukan proses konversi terhadap format transmisi jaringan terhubung yang berbed-beda, baik format sinyal trafik maupun signalling atau protokolnya.

2)      Access gateway adalah media gateway yang menjalankan fungsi media bagi softswitch class 5 untuk menghubungkan softswitch dengan jaringan korporasi atau terminal pelanggan (CPE) Antara MG dengan MGC saling berhubungan dengan protokol Megaco atau MGCP(Media Gateway Control Protokol)

 

c.       SG (Signalling Gateway)

Signalling gateway melayani sebagai gateway/gerbang antara jaringan signal SS7 dengan node-node lain pada jaringan IP yang di-manage/dikontrol oleh softswitch. Sebuah signaling gateway secara fisik terhubung ke jaringan SS7 dan harus mampu melayani berbagai protokol yang telah distandarkan. Signalling gateway menyebabkan softswitch seperti node-node yang ada pada jaringan SS7. Signalling gateway menangani pengiriman signal SS7, sementara media gateway menangani pengiriman voice.

d.       MS (Media Server)

Media server biasanya terpisah dari feature server karena aplikasi media server maibalkan media processing Artinya media server harus mampu mendukung DSP (Digital Signal

 e.       FS (Feature Server)

Feature server menyediakan semua feature dan layanan sepert tagihan, multy party conference dan lain-lain. Feature server menggunakan semua sumber dan layanan jasa yang berkaitan dengan komponen-komponen lain pada softswitch. Dengan adanya feature server yang bekerja berbasis jaringan IP maka tidak ada lagi hambatan bagi sotswitch untuk membagi dan mengelompokkan komponen aplikasi.

f.        OSS (Operating Support System)

OSS adalah elemen jaringan yang berfungsi untuk mendukung operasi dan pemeliharaan jaringan, seperti manajemen jaringan, provisioning, billing, monitoring statistik dan lain-lain.

Perangkat softswitch harus mampu menjamin kualitas layanan dengan batas nilai seperti berikut

a.       One way delay

Nilai one way delay tidak boleh lebih dari persyaratan, yaitu <150 msec

b.       Delay variation

 Nilai delay variation tidak boleh lebih dari persyaratan, yahu 75 msec.

c.       Information loss

 Nilal information loss tidak boleh lebih dari persyaratan, yaitu: 1-5% tergantung kepada  layanannya

d.       MOS (Mean Option Score)

 Kualitas suara minimum mempunyai nilai setara MOS 4.0

e.       Echo cancelation

 Untuk menjamin kualitas layanan voice over packet maka perangkat harus menggunakan teknik echo cancelation Persyaratan performansi yang dipertukan untuk echo canceller harus mengacu standar internasional ITU G.165 atau G. 168.

f.      PDD (Post Dial Delay)

PDD yang dizinkan kurang dari 10 detik dari saat digit terakhir yang dimasukkan sampai mendapatkan ringing back

          4. Cara kerja softswitch

Softswitch, customer gateway, dan IP telephony mengirimkan sinyal satu sama lain dalam jaringan paket dengan menggunakan protokol IP telephony, sepert H.323 atau SIP. Setelah sinyal diterima, softswitch akan mengidentifikasikan panggilan yang masuk berasal dan jaringan PSTN atau jaringan IP Jika pihak yang dipanggil menggunakan jaringan IP softswitch akan menginstruksikan customer gateway sumber dan customer gateway tujuan untuk menutekan suara secara langsung. Dengan cara ini berarti aliran suara tidak pernah meninggalkan LAN/WAN. Jika pihak yang dipanggil menggunakan jaringan PSTN, softswitch akan menginstruksikan originating customer gateway untuk merutekan aliran paket suara menuju MG MG berhubungan dengan sentral lokal dan sentral trunk pada jaringan PSTN MG bekerja beriringan dengan SG. Salah satu contoh implementasi softswitch adalah VolP atau telepon melalui internet.

        5. Fitur softswitch

Selain mempunyai kemampuan layanan dasar panggilan telepon perangkat softwitch juga dilengkapi dengan beberapa fitur berikut

a.       Hunting group merupakan sebuah konsep telepon yang mengacu pada metodologi yang mendistribusikan panggilan telepon dari satu nomor telepon ke sebuah grup yang memiliki beberapa saluran telepon. Secara khusus mengacu pada proses atau algoritma yang digunakan untuk memilih jalur yang akan menerima panggilan

b.       Call transfer adalah sebuah mekanisme telekomunikasi yang memungkinkan pengguna untuk memindahkan sebuah panggilan telepon ke telepon lain dengan menggunakan tombol transfer.

c.       Call forwarding adalah sebuah fitur pada beberapa jaringan telepon yang memungkinkan sebuah panggilan masuk ke pihak yang dipanggil untuk dialihkan ke pihak ketiga.

d.       Abbreviated dialing adalah layanan yang memungkinkan pengguna dapat memperpendek nomor telepon yang dipanggil sehingga user dapat menyimpan kependekan nomor sebanyak 5, 10, 20, 30, 100 sehingga dapat mempercepat proses dialing ke nomor-nomor yang diinginkan.

e.       Conference call merupakan istilah yang digunakan untuk panggilan telepon yang menghubungkan tiga atau lebih saluran telepon dalam waktu bersamaan Conference call memungkinkan pengguna telepon yang berbeda lokasi untuk berkomunikasi dan bertukar informasi.

f.        Call waiting adalah sebuah fitur yang memungkinkan pelanggan dapat mengetahui atau menerima panggilan telepon lain pada waktu pelanggan sedang melakukan pembicaraan yang sedang berlangsung

g.       Call forking adalah sebuah fitur yang memungkinkan panggilan masuk berdering di beberapa ekstensi seperti telepon kantor, telepon rumah, dan handphone secara bersamaan. Telepon pertama yang menjawab mengambil kendali dari panggilan masuk tersebut.

h.       CLIP (Calling Line Identification Presentation) merupakan servis yang memungkinkan untuk memunculkan identitas (nomor) penelepon, sedangkan CLIR (Calling Line Identification Restriction) digunakan untuk menyembunyikan identitas (nomor) penelepon.

 

        6. Arsitektur jaringan softswitch

Menurut referensi ISC, arsitektur jaringan softswitch ditinjau dan dua hal, antara lain:

a.       Fungsional plane

Fungsional plane menunjukkan pemisahan fungsional entitas secara garis besar pada jaringan VoIP Fungsional plane terdapat empat bagian, yaitu

1)      Transport plane, berfungsi sebagai pembawa pesan di sepanjang jaringan softswitch.

2)      Call control and signalling plane, berfungsi sebagai pengendali sebagian besar elemen pada jaringan VolP khususnya transport plane

3)      Service and application plane, memberikan fungsi kontrol, logika, dan eksekusi terhadap berbagai layanan dan aplikasi di dalam jaringan VolP

4)      Management plane, memberikan fungsi OSS, yaitu penyedia layanan pelanggan dan layanan baru, pendukung sistem operasi, sistem billing, dan pemeliharaan jaringan.

b.       Fungsional entitas

Fungsional entitas merupakan entitas secara logika dalam jaringan VolP. Fungsional entitas menggambarkan fungsi logika komponen-komponen softswitch

 

        7. Kelebihan dan kelemahan softswitch

a.       Kelebihan softswitch

1)      Jaringan dapat dibangun dengan biaya minimal

2)      Biaya operasi dan pemeliharaan jaringan terpadu akan lebih ekonomis dan mudah dibanding terpisah dengan jaringan

3)      Jaringan dapat memberikan layanan yang lebih personal yang mendukung upaya pemeliharaan dan penambahan pelanggan

b.       Kelemahan softswitch

1)      Tergantung pada satu vendor, karena perangkat yang digunakan bersifat proprietary

2)      Investasi yang sangat tinggi.

3)      Adanya fungsi kontrol, fungsi layanan, dan fungsi network melekat dalam sirkuit switch sehingga operator sulit melakukan pengembangan layanan.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon