Storyboard
Pengertian Storyboard
Storyboard
adalah sketsa gambar berbentuk thumbnail yang disusun berurutan sesuai
dengan rangkaian jalan cerita. dengan storyboard siswa dapat mewujudkan
sinopsis dalam bentuk gambar kepada orang lain dengan lebih mudah untuk
kepentingan usulan ataupun penjelasan kepada pihak lain
Storyboard
memvisualisasikan ide dari aplikasi yang akan dibangun sehingga dapat
memberikan gambaran dari aplikasi yang akan dihasilkan titik storyboard
dapat kita katakan juga sebagai visual script yang akan an-nur out line
dari sebuah project, ditampilkan shot by shot yang biasa disebut dengan
istilah scene.
Storyboard
sekarang lebih banyak digunakan untuk membuat kerangka pembuatan
website dan proyek media interaktif lainnya seperti iklan, film pendek,
games, media pembelajaran interactive ketika dalam perancangan/desain.
Baru-baru ini istilah storyboard telah digunakan di bidang pengembangan web, pengembangan perangkat lunak dan perancangan instruksi untuk mempresentasikan dan menjelaskan kejadian interaktif seperti suara dan gerakan biasanya pada antarmuka pengguna, halaman elektronik, dan layar presentasi.
Baru-baru ini istilah storyboard telah digunakan di bidang pengembangan web, pengembangan perangkat lunak dan perancangan instruksi untuk mempresentasikan dan menjelaskan kejadian interaktif seperti suara dan gerakan biasanya pada antarmuka pengguna, halaman elektronik, dan layar presentasi.
Sebuah
storyboard media interaktif dapat digunakan dalam antarmuka grafik
pengguna untuk rancangan rencana desain sebuah website atau project
interaktif sebagaimana alat visual perencanaan isi. sebaliknya, sebuah
site map (peta) atau flowchart (diagram alur) dapat lebih bagus
digunakan untuk merencanakan arsitektur informasi, link, organisasi dan
pengalaman pengguna, terutama urutan kejadian yang susah diramalkan atau
pertukaran audio visual kejadian menjadi kepentingan desain yang belum
menyeluruh. Salah satu keuntungan menggunakan storyboard adalah dapat
membuat pengguna untuk mengalami perubahan dalam alur cerita untuk
memicu reaksi atau ketertarikan yang lebih dalam. Kilas balik, secara
cara cepat menjadi hasil dari pengaturan storyboard secara kronologis
untuk membangun rasa penasaran dan ketertarikan.
Seorang
pembuat storyboard harus mampu menceritakan sebuah cerita yang bagus.
untuk mencapainya, mereka harus mengetahui berbagai film, dengan
pengertian tampilan yang bagus, komposisi, gambaran berurutan dan
editing. Mereka harus mampu bekerja secara sendiri atau dalam sebuah
tim. Mereka harus mampu menerima arahan dan juga bersiap untuk membuat
perubahan terhadap hasil kerja mereka. Untuk project tertentu, pembuat
storyboard memerlukan keterampilan menggambar yang bagus dan kemampuan
beradaptasi terhadap gaya yang bermacam. Mereka harus mampu mengikuti
desain yang telah dikeluarkan dan menghasilkan kerja konsisten yang
digambar pada model.
Fungsi Storyboard
Storyboard
berfungsi sebagai media untuk menyampaikan ide dan gagasan kepada orang
lain dalam bentuk gambar. Di dalam storyboard ada informasi penunjang
seperti pesan teks, penjelasan gambar, audio dan lain sebagainya.
Secara umum, fungsi storyboard diantaranya yaitu:
- Memberikan penjelasan tentang alur cerita berdasarkan gambaran besar, mulai dari awal cerita, bagian tengah, hingga akhir cerita.
- Sebagai media untuk perencanaan pembuatan video pendek atau film.
- Memudahkan dalam membuat dan memahami suatu alur cerita.
Tujuan Storyboard
Berikut ini beberapa tujuan membuat storyboard, diantaranya yaitu:
- Untuk memudahkan dan mempercepat proses pembuatan film, baik film pendek maupun film berdurasi panjang.
- Untuk memudahkan orang lain untuk memahami alur dan isi dari cerita yang ingin disampaikan.
- Agar memudahkan pembuat film dalam mevisualisasikan idenya.
- Membantu menjelaskan suatu alur narasi dari sebuah cerita.
- Memandu tim yang terlibat dalam pembuatan film/video (sutradara, aktor, dan crew) sehingga bekerja maksimal.
Sejarah dan Perkembangan Storyboard
Storyboard
pertama kali dikembangkan di studio Walt Disney pada tahun 1930.
perkembangan Storyboard di Disney berawal dari revolusi buku-buku komik
yang terbentuk sketsa cerita yang telah dibuat. sejak tahun 1920 yang
bertujuan untuk menggambarkan konsep mata pelajaran kartun animasi
pendek.
Dalam buku the story of Walt Disney (Hendry
Holt 1956), Diane Disney Millermenjelaskan bahwa Storyboard pertama
diucapkan pada tahun 1933 Storyboard pertama kali dibuat oleh seorang
animator bernama Webbsmitt.ide tersebut diambilkan dari gambar adegan
pada lembaran kertas yang terpisah lalu disusunnya pada papan buletin
untuk membuat urutan cerita.
Selanjutnya studio
Waltherlantz Production pada awal tahun 1935 menjadi studio kedua yang
memulai mengembangkan sketsa cerita menjadi Storyboard. pada tahun 1936
Halman-Ising dan Leon Schlesinger juga menerapkan konsep Storyboard.
akhirnya, sejak tahun 1937 hingga 1938 hampir semua studio menggunakan
Storyboard sebagai pengganti sketsa cerita.
Prinsip Storyboard
Storyboard
merupakan konsep komunikasi dan ungkapan kreatif teknik dan media untuk
menyampaikan pesan dan gagasan secara visual, termasuk audio dengan
mengolah elemen desain grafis berupa bentuk dan gambar ,huruf dan warna,
serta tata letaknya sehingga pesantren gagasan dapat diterima oleh
sasaran nya.
Storyboard juga tidak terbatas hanya pada
pembuatan animasi atau film saja karena produksi iklan, game, CD
multimedia dan elemen pun menggunakan Storyboard.
Apa yang harus diperhatikan pada penulisan Storyboard.
Ada beberapa prinsip dalam penyusunan Storyboard antara lain :
- pesan visual harus kreatif (asli, luas dan lancar)
- komunikatif
- efisien dan efektif
- sekaligus indah/elastis
Untuk memenuhi prinsip tersebut maka konsep dan strategi yang
harus dilakukan meliputi konsep 5W + 1H atau what, why, who, what,
where, when dan how, yaitu sebagai berikut:
- ide cerita dan pesan apa yang disajikan dalam naskah
- apa jenis genre dan suasana yang hendak dicapai
- apa settingnya (lokasi dan waktu) dan bagaimana alurnya.
- kepada siapa cerita ini diperuntukan (anak-anak, dewasa, atau segala usia)
- bagaimana cara pengambilan gambarnya (pemilihan warna, framing, dan angle)
- apa peluang dan target dari pembuatan film tersebut.
- apa yang diperlukan untuk mendukung cerita (properti, word-drop, aktor/aktris)
- kebiasaan, pola dan cara masyarakat
- teknik pendekatan komunikatif dan kreatif apa yang tepat untuk itu.
Strategi
Strategi diperlukan dalam upaya proses penyampaian pesan secara efektif dan efisien. cara yang biasa dipergunakan yaitu:
- merancang strategi komunikasi, sehingga Storyboard mudah dibaca dan dapat dikomunikasikan dengan baik
- menyusun strategi kreatif sehingga Storyboard menjadi menarik dan menciptakan hal baru.
Dengan prinsip-prinsip tersebut Storyboard diharapkan mampu
memberikan jawaban atau jalan keluar terhadap permasalahan yang ada
sesuai dengan kebutuhan film. ini menggunakan riset, eksperimentasi, dan
analisis. dari segi pendekatan visual maupun blok timur itu mampu
menarik khalayak untuk mengerti dan kemudian mengambil tindakan yang
diharapkan sebenar-benarnya.
Kelemahan Storyboard dan solusinya
Kelemahan Storyboard adalah
ketidak padatannya untuk menunjukkan gerakan gerakan kamera beserta efek
optical, seperti pemudaran (blur, disolving).
Namun demikian setiap
permasalahan pasti ada jalan keluarnya. solusinya yang paling mudah yaitu
dengan menggunakan tulisan atau gambaran skematis untuk mendeskripsikan apa
yang tidak dapat di gambarkan. selain itu,juga ada beberapa teknik yang
digunakan oleh illustrator untuk menunjukkan gerak kamera dan ruang yang lebih
besar. selain itu yang perlu juga diperhatikan adalah batas pinggir dari sebuah
Storyboard (bingkai/frame).tujuannya adalah untuk menunjukkan sudut pandang
yang dipilih dari keseluruhan ruang.
Penggunaan storyboard
berikut ini adalah beberapa
penggunaan Storyboard:
- Advertising, agen ini menggunakan presentasi Storyboard untuk menjual produk pada klien.
- Video games, video game menggunakan banyak perencanaan termasuk brainstorming konsep dari game dan interaksi pemakai.
- Serial televisi terkadang pada saat bekerja di pertelevisian khususnya film berseri, sutradara memerlukan Storyboard hanya pada sequence yang kompleks.
- multimedia, banyak diperlukan untuk sidi edukasi, pelatihan atau program tutorial, dan lain-lain.
- Web design,biasanya digunakan untuk sketsa web seperti gambar, video animasi, dan ilustrasi.
- Industri pemerintahan, digunakan juga untuk menampilkan ide-ide pada saat pembuatan proses sebuah project video pemerintahan.
Membuat Storyboard
sebelum membuat Storyboard,
disarankan untuk membuat cakupan Storyboard terlebih dahulu dalam bentuk
rincian naskah yang kemudian akan dituangkan betal grafik dan visualnya untuk
mempertegas dan memperjelas tema.batasan provinsi terakhir yang akan dijelaskan
supaya sesuai dengan jenis produksi yang ditentukan, misalnya Storyboard
akandigunakan untuk film, iklan, kartun ataupun video lain. untuk mempermudah
membuat project, harusdibuat sebuah rencana kasar sebagai dasar pelaksanaan.
outline dijabarkan dengan membuat
poin-poin pekerjaan yang berfungsi membantu untuk mengidentifikasi material apa
saja yang harus dibuat, didapatkan atau disusun supaya pekerjaan dapat
berjalan.dengan menggunakan outline saja sebenarnya sudah cukup untuk memulai
tahapan produksi tetapi dalam berbagai model project video seperti iklan tv,
company profile, sinetron, drama, film cerita dan film animasi tetap
membutuhkan skenario formal yang berisi dialog narasi, catatan tentang setting
lokasi, action, lighting, sudut dan pergerakan kamera, sound atmosfer, dan lain
sebagainya. penggunaan Storyboard jelas akan mempermudah pelaksanaan dalam
proses produksi nantinya.
format apapun yang dipilih oleh
Storyboard, informasi berikut harus dicantumkan:
- sketsa atau gambaran layar, halaman atau frame.
- warna, penempatan dan ukuran grafik, jika perlu
- teks asli, jika ditampilkan pada halaman atau layar.
- warna, ukuran dan tipe font jika ada teks.
- animasi jika ada
- video, jika ada
- audio, jika ada
- narasi jika ada ada
- interaksi dengan penonton, jika ada
- dan hal-hal yang perlu diketahui oleh staf produksi.
Daftar cek Storyboard
- harus ada Storyboard untuk tiap halaman, layar atau frame.
- tiap Storyboard harus dinomori
- Setiap detil yang berhubungan (warna, grafik, suara, tulisan, interaktivitas, visual icantumkan).
- Setiap teks atau narasi dimasukkan dan diperiksa sesuai dengan nomor Storyboard yang berhubungan.
- Setiap anggota produksi harus mempunyai salinan atau akses yang mudah ke Storyboard.
Contoh Storyboard
Contoh storyboard menggunakan model panel horizontal
Contoh storyboard menggunakan model panel vertikal
Ketarangan:
SC : Scene
PN : Panel
BG : Background
EmoticonEmoticon